DONWLOAD MP3 LYRICS & CHORD

Berat bagiku  Tuk melupakan Hari hari manis dan indah  Bersamamu Berat bagiku  Tuk mengucapkan Kata berpisah  Yang tak sanggup lagi Ku simpan Telah lama ku coba  Tuk pertahankan Cinta ini hingga ku lelah  Dan terhenti Namun masihkah ada Yang pantas kita pertahankan Kalau lilin cinta  Mulai memudar sirna Music : Namun masihkah ada Yang pantas kita pertahankan Kalau lilin cinta  Mulai memudar sirna Namun masihkah ada Hangat untuk di dekap Kalau peluk cinta sudah dingin  Tanpa aura...kasih

Denyut di jantungmu kota Pusat gelisah dan tawa Dalam selimut debu dan kabut Yang hitam kelam warnanya Sejuta janjimu kota Menggoda wajah wajah resah Ada di sini dan ada di sana Menunggu di dalam tanya Menunggu di dalam tanya...tanya Mengapa semua berkejaran  Dalam bising Mengapa oh mengapa  Sejuta wajah ini kau libatkan Dalam mimpikan kegelisahan Adakah hari esok makmur sentosa Bagi wajah wajah yang menghiba Music : Sejuta janjimu kota Menggoda wajah wajah resah Ada di sini dan ada di sana Menunggu di dalam tanya Menunggu di dalam tanya...tanya Mengapa semua berkejaran  Dalam bising Mengapa oh mengapa  Sejuta wajah ini kau libatkan Dalam mimpikan kegelisahan Adakah hari esok makmur sentosa Bagi wajah wajah yang menghiba

Asap kuning bunga cendawan Aku mati engkau mati  Semua akan mati Lumpur lumpur bagaikan lava  Panas semakin tinggi hei Asap kuning bunga cendawan  Membelah angkasa Cacing tanah menggelapar  Kenan kulit terbakar Ular ular yang berserakan Nyawa nyawa melayang Asap kuning bunga cendawan  Membelah angkasa Itu semua ulah manusia  Yang gila kuasa Selalu berlomba  Mencapai tujuannya Menjajah dunia Hoh...peradaban ini  Musnah tiada bekas  Hilang tanpa bekas Music : Asap kuning bunga cendawan  Membelah angkasa Itu semua ulah manusia  Yang gila kuasa Selalu berlomba  Mencapai tujuannya Menjajah dunia Hoh...peradaban ini  Musnah tiada bekas  Hilang tanpa bekas Hoh...peradaban ini  Musnah tiada bekas  Hilang tanpa bekas

Kisah lama terus membayangi Nyata dalam lensa mata ini Walau ku pejam  Namun tetap membayang Bagai didalam layar perak  Semua tergambar Jelas semua tergambar hooo Waktu aku menikam dadamu Dan ku bakar sekujur tubuhmu Kau menjerit saat melawan ajal Semula ku duga kau penghianat Ternyata engkau korban  Yang sia sia Sepinya hidup dalam penjara Tak juga hilangkan Rasa sesal dan rasa bersalah Bayangmu wajahmu  Datang menggoda Jeritmu ditelinga  Darahmu dinapasku Api ditubuhmu t'lah  Menyengat hariku Music : Kan kemana harus ku hilangkan Rasa sesal terus membelunggu Kian hari semakin menyiksaku Ingin rasanya ku berlari Namun jarimu  Mencengkeram kaki ini...aaaa Sepinya hidup dalam penjara Tak juga hilangkan Rasa sesal dan rasa bersalah Bayangmu wajahmu  Datang menggoda Sepinya hidup dalam penjara Tak juga hilangkan Rasa

Badut badut di jalanan  Tunggu di persimpangan Hidup terjerat dilema  Kerasnya kehidupan Masih mampu kau tertawa  Sambil menari Walau hatimu...uh Terasa perih Masih kau bawakan  Dongeng dongeng jenaka Walau jiwamu terluka dunia Ada badut badut jaman  Dengan wajah transparan Bermain main kata gila dihormati Cari posisi penuh oh...penuh ambisi Lupakan diri sampai yang paling hakiki  Kau tak perduli...wo...wo...wo...wo Badut badut Jakarta  Tertawa dan menari Bernyanyi riang walau tanpa arti Ha...a...a Ada badut badut jaman  Dengan wajah transparan Tersenyum sepanjang waktu  Walaupun tak bergincu Bermain main kata gila dihormati  Cari posisi oh...penuh ambisi Lupakan diri sampai yang paling hakiki  Kau tak perduli...wo...wo...wo...wo Badut badut Jakarta  Tertawa dan menari Bernyanyi riang walau tanpa arti Ha...a...a Badut badut jalanan  Duduk di persimpangan

Seraut wajah di jendela  Mengetuk daun pintu hatiku Menghiba kau menghiba  Dengan kain kau usap kaca Ho...huwo Anak kecil dimalam buta  Sisihkan waktu yang tersisa Mengharap dapat uang Sekeping dua Sejenak ku bertanya  Pada kehidupan disana Oh kau tak tahu aku pun tak tahu  Apa jawabnya Kadang hiba menyentuh jiwa Kadang bimbang kala ku tatap  Matanya Oh..ho...ho Dimana jawabannya ? Dimana jawabannya...? Tak tahu ku tak tahu  Pada siapa bertanya  Tentang hidup mereka Tunjukkan padaku  Dimana ada jawaban semua Tentang masa depannya Huwo...uwo Music : Lalu ku pergi  Sebuah mistery lagi tersisa Ho...o...ho Mana dimana ? Jawabannya ? Dimanakah jawabannya...? Tak tahu ku tak tahu  Pada siapa bertanya  Tentang hidup mereka Tunjukkan padaku  Dimana ada jawaban semua  Tentang masa depannya Tak tahu ku tak tahu  Pada siapa bertanya  Ten

Panasnya matahari  Membakar hari Di dinding nurani  Teriknya semakin ku rasakan Berjalan tepi jalan  Ikut langkah kaki Ku lawan dahaga  Yang coba mengusik lamunan Oh dentang samboja  Yang ramah menawarkan koran Membawa berita yang sama  Seperti tak ada berita lain Ku coba menghindari  Namun selalu ku temui Semakin banyak raut wajah  Mengundang hiba Di tanah membawa kisah  Cerita damai yang hilang Oh...setiap ku baca  Merah darah sia sia Perang menjadi dagangan  Tak ada lagikah berita sentosa Oh...aku merasa  Sendiri dalam hitam hari Tiada orang yang peduli  Singkirkan cerita yang penuh duka Sungguh mataku letih  Segala tubuhku perih Sewaktu ku membaca  Damai yang mulai hilang Digantikan airmata  Yang tenggelamkan dunia Music : Kisah damai yang hilang  Ada disepanjang jalan Sementara engkau bocah  Terus lamunkan  Nyanyian genderang perang Ku c

Dunia resah dunia gundah  Timur tengah semakin gelisah Ada kisah ada berita  Jurang pun semakin memisah Kebebasan berbicara  Menimbulkan sengketa  Ayat setan yang kau berikan  Membakar perasaan manusia Perdamaian masih pagi  Perang belum berhenti Lalu kau siram hati...hei Akibatnya harus kau terima Satanic verses Ayat ayat yang menghina  Ayat ayat yang membakar  Perasaan manusia Music : Ayat setan yang kau berikan  Membakar perasaan manusia Perdamaian masih pagi  Perang belum berhenti Lalu kau siram hati...hei Akibatnya harus kau terima Satanic verses Ayat ayat yang menghina  Ayat ayat yang membakar  Perasaan manusia

Ada yang pergi Menembus kegelapan Tinggalkan puing cinta Berserakan Kering sudah tanah harapan Saat cinta terbang ke awan Makin kelam semua warna Kehidupan Uwoo Ada yang pergi Menembus kegelapan Menghitung waktu Terbuang sia sia Hilang sudah semua impian Saat langkah pudar tujuan Kelelahan makin menerjang Perjalanan Kemana harusnya kaki melangkah ? Ketika hati berselimut sesal Adakah tersisa taman yang indah ? Dimana cinta masih sempurna Kembalilah memohon padanya Tegarkan hatimu Dan ketuklah pintunya Dia selalu menjaga menunggu kita Bersujudlah dihadapan dia Memohon ampunan kepadanya Hanya dialah yang bisa memberi Keabadian cinta kepada kita Biaskan sinarmu  Terangilah gelap kami Bimbing langkah kami  Menuju arah yang pasti  Kembali dalam pelukmu Menyusuri sisa sisa langkah Yang kau beri Ke puncak damai Kemana haruskah kaki melangkah K

Semut semut hitam yang berjalan Melindas segala rintangan Satu semboyan didalam tujuan Cari makan lalu pulang Yo...ikut langkah yang terdepan Yo...ikut ke kiri ke kanan Semut semut seirama Semut semut yang senada Nyanyikan dilema sama Makan makan makan Semut hitam semut hitam  Hu...wo...o...o... maju jalan Semut semut owh Semut semut bagai sisa sisa Toleransi peradaban dunia Sementara yang katanya manusia Mahkluk paling bijaksana Oh...halalkan segala cara Oh...menipu soal biasa Semut semut menyaksikan Semut semut mendengarkan Teriakan jerit makian  Gila gila Semut hitam semut hitam  Hu...wo...ho...ho maju jalan Semut hitam semut hitam  Hu...wo...uwo...maju jalan O...o...o...wo...uo...uo...yeh O...o...o...wo...uo...uo...yeh Yo...ikut langkah yang terdepan Yo...ikut ke kiri ke kanan Semut semut seirama Semut semut yang s

Ini kisah diluar kisah  Tentang celah kehidupan Dengar dengar dengarlah kisahnya Hey dengar Owh Diriku penuh akan noda nista Dalam hidup kegelapan  Tiada cita cita Penuh kasih sayang  Yang ku dambakan Tahun ke tahun  Musim berganti Ku lalui jalan hidupku Dalam gejolak jiwa merana Diantara kemelut hati  Semua ku tak peduli Kaulah anak yang malang Kau anak yang terbuang Kaulah anak yang hilang Music : Kini masa buat kisah  Tentang celah kehidupan Dengar dengar dengarlah kisahnya Hei dengar Owh Diriku penuh akan cita hayal Dalam hidup semu ini Tiada peri rasa Dan kejujuran Yang ternampakkan Hari ke hari waktu berlalu Ku lalui jalan hidupku Dalam gejolak ego semata Diantara kemelut jaman Semua ku tak peduli Dengan senjata kita Memukau hancurkan dunia Mitos ego lambang marxisme Membangkitkan jerit tangis Dan bersimpuh sejuk  Dihadapan sang

Teringat kota tua dimana bunda Telah melahirkan puteranya Yang kini mengembara Menyelusuri jalan hidupnya Menyelusuri jalan hidupnya Walaupun telah lama ditinggal pergi  Sang putera yang tak pernah mengerti Akan cinta sejati Namun bunda selalu merestui Namun bunda selalu merestui Harapan bunda bukanlah harta Bukan pula sanjung puja Bila puteranya mencapai cita cita Cukup membahagiakan hatinya Harapan bunda bukanlah harta Bukan pula sanjung puja Bila puteranya mencapai cita cita Cukup membahagiakan hatinya Teringat kota tua dimana bunda Telah melahirkan puteranya Yang kini mengembara Menyelusuri jalan hidupnya Menyelusuri jalan hidupnya Menyelusuri jalan hidupnya Menyelusuri jalan hidupnya