Tubuhmu yang terbungkuk Tersandar lemah di kursi kayu tua Jemari kurus terkulai Menggenggam pena Engkau goreskan sajak Sisa rambutmu perak Tinggal segenggam Terbaca pahit kerasnya perjalanan Nampaknya ingin Kau tumpahkan seluruhnya Didalam puisi Dari alis matamu terbentuk Garis guratan kokoh jiwa Angin yang deras menghempas Tak kau hiraukan Batinmu kuat bertahan Meski pun raga semakin rapuh Tak pernah risau Selalu tersimpul senyum Sepantasnya aku jadikan Suri teladan Potret perjuangan Ohoho...ibu ada yang ingin 'Ku tanyakan padamu Hasil panenan kemarau ini Sesubur panen Yang kita petik bersama Ohoho...ibu apa kabar Sawah kita sepetak Masih bisakah kita tanami Atau terendam ditelan jaman Setelah cucumu lahir Aku lebih paham betapa beratnya Membesarkan dan setia melindungi Semua anak anakmu Kita yang selalu hidup sederhana Kau sanggup meng